Pages

Friday 11 December 2009

PageRank, Prita dan Sekitar Kita

Beberapa hari belakangan saya sering bertanya kepada diri sendiri. PageRank berapa saya kini? Yang saya maksud adalah PageRank yang berhubungan dengan backlink tetangga, sahabat dan keluarga saya di dunia nyata. Bukan di dunia blogging. Agak ngeri juga membayangkan jika suatu saat tiba-tiba saya menemukan diri sendiri yang ternyata lebih banyak menghabiskan waktu lebih sering di depan komputer dibanding blogging di dunia nyata. Lagian, jujur selama ini saya tidak memburu PageRank tinggi di dunia blogging. Akibatnya saya belum pernah menge-check sendiri PageRank rumah saya misalnya.

Terkait PageRank, sekarang Ibu Prita yang paling terbanyak disearch-engine oleh simpati dan empati masyarakat Indonesia. Backlinknya sungguh banyak. Pasti ibu Prita yang tertinggi page ranknya. Tuduhan pencemaran nama baik yang dialamatkan kepadanya menuai solidaritas yang begitu luas. Tentu PageRank tertinggi ala Ibu Prita sangat langka. Tidak menutup kemungkinan siapapun dapat meraih PageRank semacam itu tapi dalam bentuk yang lain.

Sekarang waktu di depan komputer saya kurangi. Jika dulunya 5 jam atau lebih dalam sehari, sekarang paling lama 3 jam saja dalam sehari. Selebihnya dibagi dengan kerjaan, keluarga, sahabat dan lain-lainnya. Saya tidak ingin kehilangan backlink yang nyata dari mereka. Silaturahmi dan persaudaraan dengan orang-orang sekitar kita harus tetap terjalin kuat. Toh, aktivitas di dunia blogging tak akan terpengaruh dengan waktu internetan yang dikurangi. Malah menurut saya, justru dunia nyata lebih banyak menyumbangkan ide-ide baru untuk diposting di blog.

Saya sendiri heran, durasi internetan berkurang tapi malah berbuah berkah dengan mendirikan lagi kedai kopi. Silahkan diseruput lagi kopinya.

(^_*) keterangan: semua kata yang berhuruf miring tidak dianjurkan oleh Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar

Trik Blogger Gaptek



Tengah malam saya terjaga dari tidur. Memang kebiasaan saya jika lagi gerah di kamar. Setelah beres-beres sekitar 10 menit di rumah akhirnya  kembali menyepi di sini. Kelihatannya sekitar kedai kopi sudah sangat sepi. Maklum sudah larut malam. 

Secangkir kopi kok tidak mampu lagi  membuat mata bertahan? Padahal rencananya tadi mau begadang membuang beberapa iklan luar negeri yang masih bercokol di rumah

Beberapa iklan impor itu sepertinya sekarang hanya lebih banyak mengganggu pemandangan saja. Meski saya sadar, beberapa dari iklan itu sudah pernah membayar sebagai imbalan dipasang di rumahku. Ada saja orang-orang yang berbaik hati mau mengklik iklan-iklan itu sejak dipajang.  Terimakasih yang tulus dari hati saya buat mereka. 

Padahal, jujur (ssssttt..) dulunya ketika template 3 kolom itu didownload, tujuan utama iklan-iklan impor itu adalah hanya untuk mengisi ruang kosong di rumah. Soalnya, saya terlalu gaptek untuk menemukan cara bagaimana agar 2 kolom sebelah kiri-kanan terisi. Hehehe, itu adalah salah satu trik dari ke-gaptek-an saya. Hmmm,..sepertinya rasa ngantuk sudah semakin berat nih.


(^_*) keterangan: semua kata yang berhuruf miring dalam tulisan tidak pernah dianjurkan oleh Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar tapi sebaliknya dianjurkan oleh konsep toleransi berbahasa.

pelanggan setia